Bersyukur. Satu kata yang bisa saya ungkapkan untuk mewakili perasaan saya dapat berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan di perkuliahan.
Sekitar 9 tahun yang lalu, saat lulus dari Madrasah Aliyah, saya sama sekali tidak membayangkan akan melanjutkan kuliah di universitas mana. Saya hanya memiliki impian untuk bisa menempuh pendidikan di universitas ternama, tetapi ada beberapa hal yang membuat keinginan itu sulit untuk digapai. bahkan nyaris tidak melanjutkan kuliah dan harus bekerja, Namun tampaknya Tuhan menjawab doa saya dengan cara yang berbeda. Tuhan tidak memberikan apa yang saya inginkan, melainkan apa yang benar-benar saya butuhkan. Pada akhirnya, saya ditakdirkan untuk menjadi mahasiswa AMIKOM pada tahun 2017.
Saya bukanlah anak yang terlahir jenius yang memiliki banyak prestasi ketika sekolah, bahkan bisa dibilang cenderung “kurang pandai” di masa-masa MTS dan MA. Seinget saya, saya pernah mendapatkan ranking 32 dari total 36 siswa ketika saya MA. Saya pernah merasakan dicap sebagai siswa “kurang pandai” oleh teman-teman kelas, guru dan mungkin juga oleh orang tua sendiri. Bahkan saat itu saya sendiri nyaris pasrah mengakui dan menerima bahwa saya bukanlah orang yang pintar dan berbakat. tapi ada hal yang harus saya katakan "saya memang tidak pandai dalam semua pelajaran, tapi saya dan teman saya mengakui saya pandai dalam dunia IT". memang saat itu saya sudah belajar IT secara otodidak melalui HP. saya terlalu focus untuk belajar sesuatu yang telah saya sukai.
Tahun 2018 adalah titik balik hidup saya, 180 derajat. AMIKOM berhasil melahirkan saya kembali dengan wujud yang berbeda, dengan tingkat kepercayaan diri yang jauh berbeda.
Transformasi Awal: PSU
Saat itu setiap mahasiswa baru AMIKOM wajib mengikuti program Pelatihan Super Unggul (PSU), termasuk saya. PSU merupakan program Character Building untuk membangun karakter mahasiswa baru. Jujur saja saat itu saya juga belum mengerti apa manfaatnya, tetapi perlahan tanpa disadari tingkat kepercayaan diri saya menjadi naik.
Tokoh yang Mengubah Hidup
Ada salah satu Dosen yang paling berjasa dalam hidup saya. Beliau adalah dosen mata kuliah Algoritma dan Struktur Data pada semester 1. Karena beliaulah saya bisa berubah menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
Dalam kelas Algoritma dan Struktur Data saya seolah-olah menjadi siswa yang paling pintar.
Sejak saat itu motivasi saya menjadi sangat tinggi.
Menemukan Dunia Inovasi
Bersyukur AMIKOM menyediakan ruang yang sangat luas untuk pengembangan diri. AMIKOM memiliki banyak unit bisnis yang memungkinkan mahasiswa untuk kuliah sambil bekerja dibidang yang ditekuni.
Pada semester 3, saya memberanikan diri mendaftar sebagai pengurus di salah satu organisasi AMIKOM yaitu AMCC. AMCC adalah UKM bidang keilmuan yang mempelajari tentang bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi web/desktop/mobile dan hardware Alhamdulillah saya diterima. Ini adalah titik balik kedua saya yang membuat hingga saat ini saya tertarik dengan pengembangan inovasi teknologi.
Project pertama saya adalah membuat *aplikasi waste management * yang terintegrasi IOT.
Pemburu Kompetisi
Saya menjadi mahasiswa pemburu kompetisi berkat pengalaman dan dukungan dari AMIKOM. Mereka memfasilitasi kami dalam segala bentuk kebutuhan:
- Biaya untuk riset
- Biaya akomodasi dan transportasi kompetisi
- Dukungan hingga tingkat internasional
Berkat itu, saya memiliki portofolio berpartisipasi dan memperoleh penghargaan nasional maupun internasional seperti:
- Malaysia
- Singapura
- Croasia
- Indonesia
yang dulunya gak pernah nyangka bisa jalan2 gratis apalagi keluar negeri..
Setelah Lulus
Pengalaman selama kuliah di AMIKOM membawa saya pada penghasilan sebelum lulus dan pekerjaan tanpa harus melamar. Saya yang dulu dianggap “kurang pandai” berhasil lulus dengan tepat waktu dan bisa memperoleh penghargaan yang cukup banyak dan bisa membuat bangga orang tua saya dan untuk kota saya.
karna ternyata menjadi mahasiswa itu "istimewa" kalo salah gak papa bisa jadi pelajaran, kalo bener alhamdulillah luar biasa bisa mudah dibagikan. kejarlah mimpimu selagi masih menjadi mahasiswa. karna setelah setelah wisuda semuanya akan mulai berbeda, sudah ada tuntutan kerja bahkan diminta segera mendatangkan keluarga. untuk mahasiswa jangan biarkan semester berlalu begitu saja, karena IPK gak bisa jadi satu2nya penolong didunia pasca wisuda.
Pesan untuk Teman-teman
Jangan putus asa jika belum diterima di perguruan tinggi negeri.
Kesuksesan tidak tergantung dari tempat, tapi dari diri sendiri.
Kuncinya:
- Keyakinan
- Percaya diri
- Tekad yang kuat dan jangan kebanyakan "tapi", karna "tapi" itu hanya ada di otak jika kita melawan itu semua yang awalnya tidak mungkin bisa menjadi mungkin.
"beda purpose beda journey."